Pages

Friday, 3 January 2014

Review Jurnal Keamanan Basis Data (Tugas SDB sebelum UAS)

KEAMANAN BASIS DATA

Suatu sistem informasi terdiri dari beberapa komponen pendukung.  Salah satu komponen tersebut adalah basis data (database). Database adalah tempat dimana kita menyimpan data atau kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu sengan yang lainnya yang diorganisasian berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.

Pada umumnya, suatu sistem informasi mempunyai database yang dilengkapi dengan keamanan., yaitu berupa password bagi administrator. Tetapi jika password tersebut bisa diketahui/dipecahkan oleh orang lain maka isi database yang mungkin bersifat sangat rahasia dapat dibaca oleh orang lain yang tidak berkepentingan untuk membacanya. Untuk tujuan keamanan tersebut maka perlu dilakukan enkripsi pada database.


Enkripsi (penyandian) merupakan istilah dalam kriptografi yang berarti proses menyandikan suatu data atauinformasi berbentuk teks menjadi suatu bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Jika suatu saat keamanan yang berupa password suatu database sudah terpecahkan masih tersedian keamanan bagi sistem informasi tersebut yaitu nilai (value) pada database yang ter-enkripsi.

Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data, serta otentikasi. Di dalam kriptografi akan sering ditemukan berbagai istilah atau terminologi, antara lain:
  1. Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya.
  2. Pengiriman dan penerima. Pegiriman adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima adalah entitas yang menerima pesan.
  3. Enkripsi dan Dekripsi. Enkripsi adalah proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks. Sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi.
  4. Kriptoanalisis (cryptoanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan.
  5. Cipher dan key (kunci). Algoritma kriptografi disebut juga cipheryaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Kunci (key) adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enciphering dan deciphering.
  6. Kriptografi membentuk sebuah sistem yang dinamakan sistem kriptografi. Sistem kriptografi (cryptosystem) adalah kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi. Semua planteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.

Algoritma Kriptografi Klasik adalah algoritma kriptografi yang berbasis karakter, yaitu enkripsi dan dekripsi dilakukan pada setiap karakter pesan. Algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher: cipher substitusi dan cipher transposisi.

Algoritma Kriptografi  Modern menggunakan gagasan dasar yang sama seperti kriptografi klasik tetapi penekanannya berbeda. Pada kriptografi klasik, kriptograper menggunakan algoritma yang sederhana yang memungkinkan cipherteks dapat dipecahkan dengan mudah, antara lain dengan penggunaan sataistik, terkaan, teknik analisis frekuensi dan lain-lain. Algoritma kriptografi modern dibuat sedemiian kompleks sehingga kriptoanalis sangat sulit memecahkan cipherteks tanpa mengetahui kunci.

Algoritma Kunci Simetri Modern,  algoritma kunci simetri mengacu pada metode enkripsi yang dalam hal ini baik pengiriman maupun penerima memiliki kunci yang sama. Algoritma Kunci Simetri Modern beroperasi dalam mode bit dan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu cipher aliran (Stream Cipher) dan Cipher Blok (Blok Cipher)

Kesimpulan:
Keamanan informasi yang tersimpan dalam database dapat ditingkatkan dengan adanya enkripsi yang diimplementasikan dalam suatu sistem informasi.

0 komentar:

Post a Comment