KEAMANAN BASIS DATA
Suatu sistem informasi terdiri
dari beberapa komponen pendukung. Salah satu
komponen tersebut adalah basis data (database). Database adalah tempat dimana
kita menyimpan data atau kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu
sengan yang lainnya yang diorganisasian berdasarkan sebuah skema atau struktur
tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu.
Pada umumnya, suatu sistem
informasi mempunyai database yang dilengkapi dengan keamanan., yaitu berupa
password bagi administrator. Tetapi jika password tersebut bisa
diketahui/dipecahkan oleh orang lain maka isi database yang mungkin bersifat
sangat rahasia dapat dibaca oleh orang lain yang tidak berkepentingan untuk
membacanya. Untuk tujuan keamanan tersebut maka perlu dilakukan enkripsi pada
database.
Enkripsi (penyandian) merupakan
istilah dalam kriptografi yang berarti proses menyandikan suatu data
atauinformasi berbentuk teks menjadi suatu bentuk lain yang tidak dapat dipahami.
Jika suatu saat keamanan yang berupa password suatu database sudah terpecahkan
masih tersedian keamanan bagi sistem informasi tersebut yaitu nilai (value)
pada database yang ter-enkripsi.
Kriptografi adalah ilmu yang
mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan
informasi seperti kerahasiaan, integritas data, serta otentikasi. Di dalam
kriptografi akan sering ditemukan berbagai istilah atau terminologi, antara
lain:
- Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya.
- Pengiriman dan penerima. Pegiriman adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima adalah entitas yang menerima pesan.
- Enkripsi dan Dekripsi. Enkripsi adalah proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks. Sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi.
- Kriptoanalisis (cryptoanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan.
- Cipher dan key (kunci). Algoritma kriptografi disebut juga cipheryaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Kunci (key) adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enciphering dan deciphering.
- Kriptografi membentuk sebuah sistem yang dinamakan sistem kriptografi. Sistem kriptografi (cryptosystem) adalah kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi. Semua planteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.
Algoritma Kriptografi Klasik
adalah algoritma kriptografi yang berbasis karakter, yaitu enkripsi dan
dekripsi dilakukan pada setiap karakter pesan. Algoritma kriptografi klasik
dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher: cipher substitusi dan cipher
transposisi.
Algoritma Kriptografi Modern menggunakan gagasan dasar yang sama
seperti kriptografi klasik tetapi penekanannya berbeda. Pada kriptografi
klasik, kriptograper menggunakan algoritma yang sederhana yang memungkinkan
cipherteks dapat dipecahkan dengan mudah, antara lain dengan penggunaan
sataistik, terkaan, teknik analisis frekuensi dan lain-lain. Algoritma kriptografi
modern dibuat sedemiian kompleks sehingga kriptoanalis sangat sulit memecahkan
cipherteks tanpa mengetahui kunci.
Algoritma Kunci Simetri Modern, algoritma kunci simetri mengacu pada metode
enkripsi yang dalam hal ini baik pengiriman maupun penerima memiliki kunci yang
sama. Algoritma Kunci Simetri Modern beroperasi dalam mode bit dan dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu cipher aliran (Stream Cipher) dan
Cipher Blok (Blok Cipher)
Kesimpulan:
Keamanan informasi yang tersimpan
dalam database dapat ditingkatkan dengan adanya enkripsi yang diimplementasikan
dalam suatu sistem informasi.
Informasi yang bersifat rahasia
hanya dapat dibaca oleh pihak yang berkepentingan melalui proses dekripsi.
sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjournal.unas.ac.id%2Findex.php%2Fbasis-data%2Farticle%2Fdownload%2F13%2F7&ei=IKPHUsOKLouPrgeukYDADA&usg=AFQjCNGv0NOHjOfgyCM3baRETEhy7gxEKQ&sig2=6jd8WA_W8iAtbjM9Iqi4yw&bvm=bv.58187178,d.bmk
sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjournal.unas.ac.id%2Findex.php%2Fbasis-data%2Farticle%2Fdownload%2F13%2F7&ei=IKPHUsOKLouPrgeukYDADA&usg=AFQjCNGv0NOHjOfgyCM3baRETEhy7gxEKQ&sig2=6jd8WA_W8iAtbjM9Iqi4yw&bvm=bv.58187178,d.bmk
0 komentar:
Post a Comment